Klirong- Rabu (7/12/2022), SMP Negeri 1 Klirong mengadakan sosialisasi lanjutan kurikulum merdeka dengan tajuk Evaluasi dan Refleksi Pembelajaran dalam Pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan yang menghadirkan narasumber Cahyanti Sriwigunani, S.Pd. tersebut dimulai pukul 10.00 – 13.00 WIB di laboratorium IPA.
Perubahan kurikulum di SMP Negeri 1 Klirong mulai diberlakukan untuk kelas VII. Kurikulum Merdeka yang notabennya merupakan kurikulum baru, memerlukan adanya implementasi dalam proses belajar mengajar. Siswa dan guru melakukan kegiatan belajar mengajar, maka setelah itu harus ada evaluasi dan refleksi. Hal ini sesuai yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Klirong, Supriyatin Nur Widayat.
“Kurikulum Merdeka memang tidak semudah itu untuk diimplementasikan.” “Refleksi dalam pembelajaran harus dilakukan minimal sekali dalam sebulan secara bersama-sama.” “Bentuk refleksi salah satunya adalah mengatasi kesulitan-kesulitan dalam proses pembelajaran,” tutur Supriyatin Nur Widayat.
Kegiatan semakin menarik dengan adanya pembahasan mendalam mengenai evaluasi dan refleksi dalam pembelajaran. Pembahasan dimulai dari periode perubahan kurikulum 1975 sampai kurikulum yang terbaru, yaitu kurikulum merdeka.
“Periode perubahan kurikulum yang berubah setiap 9-10 tahun di Indonesia ternyata sama dengan yang ada di beberapa negara lainnya. Penyebab mendasar terjadinya perubahan kurikum karena adanya kemajuan teknologi, pandemi Covid-19, dan perubahan zaman,” ujar Cahyanti.
Sesi kegiatan menarik lainnya adalah penjabaran dari bentuk refleksi pembelajaran, penyampaian langsung refleksi dari salah satu guru, penguatan materi tentang Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, Modul Ajar, hingga tanya jawab tentang Pembelajaran Berdiferensiasi.
Kegiatan ditutup dengan penjelasan asesmen dalam kurikulum merdeka. Tujuan penilaian atau asesmen juga mengacu pada Pembelajaran Berdiferensiasi yang menghasilkan hasil penilaian yang berbeda. Refleksi pembelajaran juga dapat dilakukan dengan melihat data yang terdapat dalam rapot pendidikan. Kegiatan refleksi pembelajaran juga diharapkan dapat memberikan gambaran proses pembelajaran di kelas VIII dan IX (fase D) meskipun secara sederhana.